KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN TUMBUHAN IKLIM KERING DI TAMAN MEKSIKO KEBUN RAYA BOGOR

Hatipah Salamah, Savira Nurani, Siti Dela Oktavia, Evi Muliyah

Sari


Tumbuhan iklim kering merupakan tumbuhan yang dapat beradaptasi di lingkungan kering. Taman Meksiko yang terletak di Kebun Raya Bogor mempunyai spesies tumbuhan iklim kering yang sangat beragam. Penelitian dilakukan di Kebun Raya Bogor yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, khususnya tumbuhan sukulen yang tergolong pada spesies tumbuhan iklim kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan tumbuhan iklim kering di Taman Meksiko, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhan iklim kering yang dapat tumbuh di Kebun Raya Bogor. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi langsung dengan membuat tiga petak yang berukuran 5m x 5m, 10m x 5m, dan 10m x 10m. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman dan kelimpahan tumbuhan iklim kering di Taman Meksiko Kebun Raya Bogor ditemukan 15 spesies dengan total keseluruhan sebanyak 120 individu. Indeks Nilai Penting (INP) dari tumbuhan iklim kering pada semua petak pengamatan diperoleh nilai sebesar 2,8667%, dimana INP tertinggi adalah spesies Rhoeo discolor, sehingga keanekaragaman dan kelimpahan dari tumbuhan iklim kering di Taman Meksiko Kebun Raya Bogor dapat dikategorikan sedang. Tumbuhan iklim kering dapat tumbuh di Kebun Raya Bogor karena Taman Meksiko ini buat sangat mirip dengan habitat aslinya, sehingga nutrisi dan unsur iklim inilah yang mempengaruhi faktor pertumbuhan tumbuhan iklim kering di Taman Meksiko Kebun Raya Bogor.


Kata Kunci


Taman Meksiko; Tumbuhan iklim kering; Keanekaragaman; Kelimpahan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adhitya, F., Ariyanti, N. S., & Djuita, N. R. (2014). Keanekaragaman Lumut Epifit Pada Gymnospermae di Kebun Raya Bogor. Floribunda, 4(8), 212–217.

Advontura. (2020). Taman Meksiko Kebun Raya Bogor – Kaktus di Kota Hujan. Diunduh dari https://advontura.com/taman-meksiko-kebun-raya-bogor/.

Agung, B.R., Nur, M., Sukayadi, D. (2019). Prototipe Aplikasi Penyiraman Tanaman Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Berdasarkan Micro Contoller Atmega 328. Journal Cerita. 5(1), 97-106

BPS Jabar. ( 2020). Curah Hujan di Stasiun Pengamatan Klimatologi Bogor Menurut Bulan (mm), 2019-2020. Diunduh dari https://jabar.bps.go.id/indicator/151/430/1/-curah-hujan-di-stasiun-pengamatan-klimatologi-bogor-menurut-bulan.html.

Dowd, M. (2019). Plant Adaptations: Desert, Tropical Rainforest, Tundra. Diunduh dari https://sciencing.com/plant-adaptations-desert-tropical-rainforest-tundra-13719230.html.

Effendi, S. (2019). Keanekaragaman Dan Kelimpahan Anggrek Epifit Di Kaki Gunung Liangpran, Kalimantan Timur [Institut Pertanian Bogor]. In Intsitut Pertanian Bogor. Diunduh dari https://doi.org/10.14203/beritabiologi.v18i3.3709.

Heksaputra, D., Azani, Y., Naimah, Z., & Iswari, L. (2013). Penentuan Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman dengan Naïve Bayes. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 34–36.

Hidayat, M. (2017). Analisis Vegetasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan Di Kawasan Manifestasi Geotermal Ie Suum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 5(2), 114–124.

Kebun Raya Bogor. Taman Meksiko. Diunduh dari https://kebunraya.id/bogor/interesting-spot/qISUTMmHABHsT6t5g6Hk?cv=1.

Nabila, F., Sulistyowati, D., Isolina, I., Yani, R., Sigit, D. V., & Miarsyah, M. (2021). Keanekaragaman jenis-jenis epifit pteridophyta dan epifit spermatophyta di kawasan Kebun Raya Bogor. Proceeding of Biology Education, 4(1), 36–50.

Parmadi, E. H., Dewiyanti, I., & Karina, S. (2016). Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove di Kawasan Kuala IDI, Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Dan Perikanan Unsyiah, 1(1), 82–95.

Patty, S. I., & Rifai, H. (2013). Struktur Komunitas Padang Lamun Di Perairan Pulau Mantehage, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), 177–186.

Schader, M. (2021). Why Do Desert Plants Need Long Roots?. Diunduh dari https://sciencing.com/why-do-desert-plants-need-long-roots-12356382.html.

Santoso, A. B. (2016). Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Maluku. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 35 (1), 29-38

Surakusumah, W. (2014). Perubahan Iklim dan Pengaruhnya Terhadap Keanekaragaman Hayati. In Universitas Pendidikan Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/biogenesis.19.1.33-42

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Copyright (c):
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Alamat Redaksi:
Kampus Binawidya KM 12,5 Simpang Baru, Kecamatan Tampan
Pekanbaru, Riau, Indonesia 28293
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau

  

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.